Wednesday, August 10, 2011

Kenapa Tidak Pada Unitlink (Bagian 1)

By Ligwina
Linknya DISINI


Tuesday, 09 August 2011

Unitlink adalah sebuah produk hibrid yang dijual oleh perusahaan asuransi. Biasanya jenis paling populer adalah Unitlink dengan produk dasar berupa Asuransi Jiwa Whole Life untuk pembayaran premi 10 tahun dengan coverage hingga umur 99 tahun. Kemudian, produk ini akan ditempeli produk-produk tambahan seperti Asuransi Kesehatan, Asuransi Kecelakaan, Asuransi Penyakit Kritis dan Unit Investasi.

Pertanyaannya adalah, yang mana dari sekian banyak produk yang saling menempel tersebut yang memang betul-betul Anda butuhkan? Jika memang membutuhkan semuanya, apakah produk-produk sudah dalam manfaat yang maksimal? Apakah produk-produk tersebut dapat Anda peroleh terpisah dengan manfaat lebih besar dan biaya lebih rendah?

Simak kisah teman saya, sebut saja bernama Reni. Reni adalah perempuan muda berumur 26 tahun, bekerja freelance untuk sebuah biro periklanan. Reni masih tinggal bersama orang tuanya di sebuah daerah elit di Jakarta Selatan. Singkat cerita, Reni dan keluarganya dalam kondisi keuangan yang tidak kekurangan.

Reni datang pada saya membawa sebuah polis asuransi Unitlink. Asuransi ini terdiri dari Asuransi Jiwa, Asuransi Kesehatan dan Unit Investasi. Reni merasa bingung karena ia sudah menyetorkan uang cukup besar untuk ukuran seorang pekerja freelance dalam 12 bulan terakhir. Tetapi saat membuka laporan kinerja yang dikirimkan perusahaan asuransi, Reni tidak melihat saldo yang seharusnya lebih besar dari premi yang telah disetor.

Ada beberapa problem dari pilihan Reni ini. Mari kita bahas satu per satu.                        



1)      Proteksi Jiwa
Asuransi Jiwa dalam Unitlink biasanya berupa Asuransi Jiwa Whole Life. Tentu ini penting untuk Anda yang memiliki tanggungan. Jika terjadi meninggal dan Anda belum memiliki Aset cukup besar untuk menggantikan penghasilan Anda, maka keluarga akan menghadapi masalah keuangan yang serius.

Khusus untuk kasus Reni, ia belum memiliki tanggungan. Reni malah masih tinggal dengan orang tuanya dan menjadi tanggungan. Dalam polis asuransinya, tertera bahwa Uang Pertanggungan (nilai uang yang diberikan oleh perusahaan Asuransi jika Reni meninggal dunia) adalah sebesar Rp 20 juta.

Tadinya Reni berpikir, “Lumayan kalau saya meninggal, Ibu bisa menerima Rp 20 juta.” Tetapi sebetulnya Ibunda Reni tidak membutuhkan dana tersebut. Artinya saat ini Reni belum membutuhkan proteksi jiwa.



2)      Proteksi Kesehatan
Semua orang tanpa kecuali membutuhkan fasilitas kesehatan. Reni bekerja freelance, artinya perusahaan tempatnya bekerja tidak memberikan fasilitas kesehatan apa pun. Maka, Reni sangat membutuhkan fasilitas kesehatan sendiri dalam bentuk Asuransi Kesehatan.

Polis asuransi Unitlink yang Reni miliki memuat Asuransi Kesehatan sebagai salah satu produknya. Hanya saja Reni lengah tidak memperhatikan manfaat Asuransi Kesehatan yang telah ia beli. Ternyata manfaat dalam Asuransi Kesehatan ini adalah rawat inap untuk kamar kelas Rp 125.000 per malam. Padahal jika sampai sakit, Reni akan memilih Rumah Sakit terdekat dengan kamar kelas Rp 1.500.000 per malam.

Tentu saja Asuransi Kesehatan dalam polis asuransi Unitlink Reni ini tidak memadai untuk kebutuhan proteksi kesehatan Reni.



3)      Unit Investasi
Berikutnya adalah unit investasi. Premi yang Reni setorkan di tahun pertama terbagi menjadi biaya asuransi dan unit investasi. Sebetulnya Reni dapat memilih jenis dari unit investasi ini, bisa di pasar uang atau pasar modal (pendapatan tetap, campuran atau saham). Sebetulnya di usia sangat muda dan tanpa tanggungan, Reni dapat mengambil risiko tinggi untuk investasi Dana Pensiun. Sehingga jika memang ingin berinvestasi untuk periode yang panjang di atas 15 tahun, Reni dapat mempertimbangkan jenis saham untuk unit investasinya.



Kenyataannya Reni tidak mengerti produk yang ia beli. Unit investasi yang ia pilih dalam asuransi Unitlink ini adalah pasar uang (money market). Sehingga porsi dari premi yang Reni setorkan memiliki pertumbuhan yang sangat rendah. Saat bertemu saya, hasil unit investasi pasar uang ini adalah 2% per tahun. Padahal seharusnya untuk unit investasi pasar uang di tahun tersebut paling dapat menghasilkan 5%-7% per tahun.

Artinya Reni membutuhkan hasil investasi yang lebih tinggi dan tentu saja pemahaman risiko yang lebih tinggi juga.

Kesimpulannya, produk Asuransi Unitlink ini tidak cocok untuk seorang Reni. Jika ditutup tentu rugi, namun jika diteruskan tidak memberi manfaat maksimal untuk Reni. Jika ingin menutup produk ini, Reni perlu segera membeli dulu Asuransi Kesehatan agar memiliki proteksi kesehatan sebagai pengganti. Sebetulnya ada lho Asuransi Kesehatan yang tersedia untuk individual dan dijual terpisah dari Asuransi Jiwa. Biasanya ini disediakan oleh perusahaan General Insurance dengan premi yang rendah dan manfaat yang sesuai kebutuhan kita.

Selain itu, Reni juga harus segera berinvestasi. Ia memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap premi yang telah ia setorkan. Seharusnya Reni tahu bahwa premi yang disetorkan selama ini memang memiliki komponen biaya asuransi. Jika ingin menutup asuransi Unitlink dan memiliki nilai dari jumlah uang premi yang mampu ia setor, maka Reni harus berinvestasi secara terpisah. Ini dapat dilakukan melalui produk Reksadana. Risiko investasi yang dihadapi unit investasi dalam UnitLink adalah sama saja dengan risiko unit investasi dalam Reksadana. Keduanya akan masuk dalam Pasar Uang atau Pasar Modal Indonesia. Hanya saja unit investasi dalam Reksadana tidak dikenakan lagi biaya asuransi seperti dalam Unitlink sehingga pertumbuhan unit bisa lebih efisien.

Pembaca Kontan tentu memiliki usia dan latar belakang yang berbeda dengan Reni. Setiap orang akan memiliki kebutuhan masing-masing. Sudahkah Anda memeriksa polis asuransi Unitlink yang Anda miliki? Pastikan Anda memang memiliki produk yang sesuai dengan kebutuhan. Jangan sampai Anda hanya rajin saja membayar premi tanpa tahu manfaat apa yang harusnya Anda dapatkan dari produk yang Anda miliki.

Pada edisi berikut saya akan membahas lebih lanjut tentang Asuransi Unitlink ini lengkap dengan perhitungan yang lebih detil. Juga penjelasan bagaimana Anda sebagai konsumen dapat meminta alternatif produk asuransi seperti asuransi tradisional dan bagaimana Anda sebagai agen asuransi dapat menjelaskan pilihan asuransi tradisional [Bersambung]





Finance Should be Practical!

                                              

Tulisan ini pernah dimuat di Tabloid Kontan edisi 11 – 17 Juli 2011

UnitLink vs Reksadana

Sebulan yang lalu tepatnya tgl 1 Juli 2011
Hampir saya daftar UL di a*a m*****i
Bukan karena alasan yg tepat akhirnya pending daftar tp karena keraguan ati plus smua teman bilang JANGAN

Dan hari ini aku dapat artikel
Yang ditulis oleh sang financial planner professional @mrshananto


(Linknya http://qmfinancial.com/content/view/147/36/)

Monday, 14 January 2008

CATET : Saya Ligwina Hananto. Saya TIDAK membeli asuransi unitlink :P

Ada beberapa ’teman’ yang tanya kenapa saya TIDAK BELI unitlink. Banyak banget alasannya Boss . Mungkin ya... kalau ada teman-teman yang mau seperti saya jawaban seperti di bawah ini bisa membantu heuheuheu...

Mbak, produk kami adalah produk unitlink dari perusahaan ternama XYZ.
 Gak mau Mas, saya gak perlu unitlink.

Tapi kan perlu investasi Mbak.
 Sudah investasi dong Mas. Untuk investasi saya pakai beberapa reksadana, beberapa bisnis, properti dan saham.

Tapi reksadana kan ada risikonya Mbak.
 Unit investasi dalam unitlink itu kan reksadana juga Mas. Resiko investasinya sama saja, tergantung jenis instrumen di dalamnya.

Unitlink kan ada asuransinya… dengan 1 juta / bulan, UP nya besar lho Rp 280 juta.
 No thank you. Rp280 juta gak cukup Mas. Itu cuma seharga mobil suami saya. Masak nilai nya suami saya disamain sama mobilnya? Kami sudah fully covered Mas, Uang Pertanggungannya Rp 1M, cuma bayar Rp 4 juta / tahun. Uang Pertanggungan Rp 4M, cuma bayar Rp 13 juta /tahun. Jauh kan?

(FYI, asuransi jiwa term life 10 tahun untuk seseorang berusia sekitar 30 tahun, dengan Uang Pertanggungan di bawah Rp 400 juta, paling-paling preminya hanya Rp 750 ribu / tahun)

Dalam unitlink ada waiver dan rider yang sangat berguna lho Mbak. Jadi kalau ada apa-apa dan tidak dapat membayarkan premi nya lagi, perusahan asuransi akan melanjutkan investasinya. Jadi di tahun ke 13, uang sekolah S1 nya dapat tetap tercapai.
 UP asuransi jiwa kami sudah sangat memadai. Jadi kalau ada apa-apa, justru UP ini yang harusnya langsung keluar, gak usah nunggu 13 tahun lagi dan kami investasikan kembali sekarang. (Money today is worth more than money 13 years from now!) Target dana S1 anak saya 13 tahun lagi Rp 1,5 M, kalau UP nya 4M artinya didepositokan juga sudah cukup.

Kalau sampai perusahaan asuransinya gak mau membayarkan klaim dengan UP jiwa ini pun, aset yang ada masih dapat dikelola agar menghasilkan nilai yang optimal.

Yang ini ada investasinya lho Mbak.
 Unit investasi dalam unitlink itu sama saja dengan reksadana. Jadi investasinya langsung aja di reksadana Mas. Jadi kalau investasinya Rp 500ribu per bulan atau Rp 6 juta /tahun. Terus asuransinya dibeli terpisah dengan asuransi jiwa term life 10 thn (beserta asuransi kecelakaan), UP Rp 1 M, premi Rp 4 juta /tahun. Jadi dengan bayar Rp 10 juta / tahun saya dapat UP lebih besar, investasi saya di reksadana cuma dipotong 0% - 2% subscription fee. Tadi Mas kasih saya ilustrasi Rp 12 juta /tahun, UP cuma Rp 280 juta, unit investasi dipotong fee 5% dan tahun-tahun pertama gak langsung masuk ke unit investasinya.

Oh Term life, itu kan traditional Mbak. Kami udah gak jual itu.
 Kenapa dong gak mau jual? Mau traditional atau modern gak masalah Mas. Yang penting produknya membuat Financial Plan saya efisien. Dengan mengeluarkan uang yang lebih sedikit, saya dapat lebih banyak coverage dan unit investasi yang saya dapatkan lebih banyak, gak dipotong-potong fee terlalu banyak. Ini belum ngomongin return lho.

Term life kan gak ada nilai tunainya Mbak? Terus kalau sudah tua, umur 55 misalnya, jadi mahal kan preminya Mbak.
 Saya perlu asuransi jiwa untuk perlindungan jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Saya tidak beli asuransi untuk cari nilai tunai. Semua nilai tunai tercapai dengan investasi yang sistematik. Saya membuat Financial Plan keluarga saya lengkap dengan Dana Darurat dan investasi dibagi berdasarkan tujuan. Jadi keperluan asuransi pun harus direview tiap tahun.

Umur 55 tahun harusnya sudah siap dengan dana pensiun dong. Jadi gak perlu lagi asuransi jiwa. Kalau pun belum punya dana pensiun, anak-anak harusnya sudah besar-besar. They should take care of themselves, gak perlu lagi nilai tunai atau Uang Pertanggungan asuransi jiwa dari kami. Umur segitu yang saya perlukan jadinya asuransi kesehatan untuk pensiunan dan Dana Pensiun dalam jumlah besar.

Betul Mbak, kesehatan penting sekali. Yang ini ada untuk penyakit kritisnya Mbak. 40 penyakit kritis yang dicover.
 Permisi ya... coba deh periksa di polis asuransi yang sudah jadi. Asuransi penyakit kritis ini gak akan langsung keluar begitu kena diagnosa. Fungsi asuransi penyakit kritis ini fungsinya seperti asuransi kecelakaan : untuk menggantikan hilangnya penghasilan karena ketika kena penyakit kritis kita gak bisa bekerja normal lagi. Bukan untuk mengobati. Jadi kalo kena diabetes, masih bisa hidup 7 tahun lagi, ya gak keluar tuh UP penyakit kritisnya. Gagal ginjal kedua-duanya dan tidak bisa transplan lagi, baru keluar UP penyakit kritisnya. Stroke, keluar UP nya. Kanker, stadium 4 baru keluar UP nya.

Jadi kalau kena penyakit kritis gimana dong Mbak?
 Harusnya Dana Daruratnya ada tuh Mas kalo cuma mau Rp 280 juta. Kalau kuatir dengan bagaimana mengobati penyakit kritis, kita perlu asuransi kesehatan yang bagus banget – yang mau bayarin biaya berobat rutin untuk penyakit kronis. Terutama yang ada guarantee renewability nya. Nah di Indonesia belum ada aturan yang mengharuskan guarantee renewability, jadi mending ambil asuransi kesehatan yang premium, udah ada kok dari luar negeri. Tinggal dibandingkan mana yang prioritas, beli asuransi premium ini atau investasi. Premi asuransi kesehatan premium itu berkisar antara US$700-US$7000, dengan benefit pembayaran jika sakit yang aduhai juga.

Yang syariah juga ada lho Mbak
 (may be it’s the jilbab thing hehehe)
Mas, bukan soal syariah gak syariahnya. Tapi struktur produk unitlink nya ini yang gak nyambung sama sekali dengan Financial Plan saya. Kalau mau cari produk syariah, reksadana juga banyak yang syariah.

Return unitlink tinggi lho Mbak.
 Kalau mau return tinggi, justru jangan di unitlink Mas. Reksadana Saham tuh resiko tinggi, return juga sekarang lagi tinggi. Sama kan unitlink juga punya kok reksadana saham, disebutnya equity fund, padahal sama aja. Jadi tinggal liat, hayo berapa return equity fund nya?

Itu kan cuma urusan MI mana yang lebih jago aja. Jadi siapa MI nya?
 Schroders, Fortis, Manulife, Trimegah, Danareksa? MI-MI itu semua jual reksadananya sendiri lho, beli langsung atau lewat bank juga bisa, subscription fee nya juga lebih rendah 0%-2%, di unitlink 3%-5% kan? Coba deh cek siapa MI nya. Kalau MI ini gak jual reksadananya (baca: unit investasi dari unitlink) kecuali lewat asuransi yang sister companynya, malah gawat dong. Artinya distribusinya terbatas sekali. Ya simple aja, bandingin performance nya dengan MI lain. Kita mempercayakan dana kita dikelola oleh MI, ya harus mau membandingkan MI-MI ini dong.
 Tapi, ngapain saya beli reksadananya Schroders, Manulife, Fortis atau Danareksa lewat asuransi kalo saya bisa beli langsung ke mereka atau lewat bank?

(FYI periksa performance MI di unitlink dan reksadana. Harusnya dalam 3 tahun terakhir equity fund dari unitlink dan reksadana dapat menghasilkan return > 40% per tahun. Jadi kalau ada MI yang equity fund nya di tahun 2005 hanya menghasilkan 14%.... tanya kenapa! Yang bener aja, diputerin ke mana tuh uangnya, ngaku aja equity fund, jangan-jangan isinya bukan saham. Gawat gak tuh?)

Ya diversifikasi aja Mbak. Kalau punya uang lebih, bisa ditaro di unitlink.
 Mas, unit investasi dalam unitlink itu sama aja dengan reksadana. Jadi kalau mau diversifikasi bukan lewat unitlink, tapi di jenis instrument nya. Money Market, Fixed Income, Balance or Equity. Jadi diversifikasi bukan liat di struktur asuransi yang digabungkan dengan unit investasi reksadana dong. It doesn’t make sense.

Ya tapi kan gak semua orang seperti Mbak Wina…
 Lho, kenapa gak? Tell me : Why not?
Coba kasih alasan yang bener.
Kenapa kita semua gak bisa bikin Financial Plan yang komprehensif – yang lengkap – yang betul-betul memperhatikan semua kebutuhan keluarga kita? Kenapa kita semua gak bisa membuat diri lebih pintar supaya bisa mengerti semua isi dagangan produk-produk investasi atau asuransi yang sedang ditawarkan di depan mata kita?
Kenapa kita semua gak bisa membeli produk keuangan dengan lebih efisien, sehingga gak bayar fee kebanyakan, gak beli produk yang underperforming, dan bisa mencapai lebih banyak tujuan finansial dengan lebih cepat?
Gak ada kan alasan supaya kita gak bisa begitu?

Tell me why I need this??? Seriously…
Listen up! Let’s say this together… out loud…

You ARE smart! You continuously gain more knowledge on investment. Check out the numbers and let the numbers speak to you…

Numbers don’t lie!
Ligwina Hananto

Reksadana

Dr jumat tgl 5 Agustus IHSG melemah
Nah mungkin karena itu, kata "saham" menjadi perbincangan yg memanas
Mulai dr harga saham yg anjlok
Tow para investor yg sibuk melakukan penjualan sahamnya yg gila2an

Karena saham, merupakan bagian salah satu pilihan reksadana yang ada saat ini
Jadi keliatannya reksadana jd bahasan yg menarik
(Menarik krn minimnya pengetahuan ttg reksadana termasuk saya)
Dan barangkali ini yg mbuat 2 pakar yg hebat lgs membahas reksadana di hari yg sama waktu berbeda
*smoga jd imu yg bermanfaat bwat saya khusunya en pembaca blog saya umumnya


Yang pertama kultwit dr master @AidilAkbar ttg #JualBeliReksadana

Karena masih banyak yang salah ngerti mekanisme Reksadana jam 12.30 kita akan bahas lagi ya, hashtagnya #JualBeliReksadana

Mari kita ungkap mistery Reksadana skrng hashtag #JualBeliReksadana silahkan RT cc @hafizkrijal @ridwanraharjo @jamilazzaini @julitriharto

Kmarin waktu #IHSG jatuh banyak yang menjual ReksaDana nya dgn harapan menjual di harga tinggi #JualBeliReksaDana

Jual reksadana saat drop belum tentu mendapatkan hasil maksimal ataupun harga yg kita inginkan #JualBeliReksadana

Harap diingat, Reksadana adalah kumpulan dana yang dikelola Manajer Investasi #JualBeliReksadana

Artinya, Manajer Investasi akan melakukan transaksi jual-beli (misalnya Saham) setiap hari #JualBeliReksadana

Artinya, % penurunan #IHSG belum tentu sama dgn persentase penurunan Reksadana yang kita miliki #JualBeliReksadana

Reksadana akan menghitung Nilai Aktiva Bersih berdasarkan nilai penutupan dr transaksi per hr itu #JualBeliReksadana

NAB dihitung dr total aset (value investasi RD) dikurangi kewajiban2 dibagi jumlah unit yg beredar #JualBeliReksadana

Yg artinya NAB Reksadana Saham/Campuran baru keluar setelah penutupan pasar (bursa) hr tersebut #JualBeliReksadana

Mengapa hal ini diulang-ulang? Agar teman2 mengerti mekanisme jual beli Reksadana yang kita miliki #JualBeliReksadana

Kl kita jual sebelum jam 13.00 (form diterima MI),mk kita akan mendapatkan NAB penutupan hari itu #JualBeliReksadana

Artinya,bila kt jual seblm jam 13.00, NAB yg dipakai akan keluar malam ini,diumumkan dikoran besok #JualBeliReksadana

Mari kita contoh simulasi pakai ber andai-andai #JualBeliReksadana

Kt pk contoh kejadian Senin&Selasa kemarin,kt anggap nilai IHSG sebagai patokan Reksadana Saham kt #JualBeliReksadana

Misalkan,Senin sesi 1 #ihsg drop 2,5% kita jual Reksadana seblm jam 13.00,-2.5% BUKAN NAB yg kt dapat #JualBeliReksadana

Ternyata Senin sore drop 5%,kt berhasil jual sblm jam 13.00,maka drop 5% itulah kira2 NAB yg kt dapat #JualBeliReksadana

Kalau kita terlambat jual (setelah jam 13.00) maka kita dapat NAB hari Selasa sore #JualBeliReksadana

Kl ternyata misalnya hr Selasa market drop lg 5%,kt telat jual di Senin,NAB yg anda dpt minus 10% #JualBeliReksadana

Jd kl jual Senin >13.00 dpt minus 10% itu hitungan dr -5% Senin + -5% Selasa (ini cuma contoh simulasi) #JualBeliReksadana

Jd jgn kaget,bila tweeps jual ReksaDana Senin sore,NAB yg didapat sudah minus jatuh sekali,krn itu akumulasi 2hr #JualBeliReksadana

Itulah sebabnya sulit untuk “timing” jual beli Reksadana #JualBeliReksadana

Itulah sebabnya ReksaDana adalah produk untuk investasi (jangka panjang) ,bukan utk di Trading (jual-beli) #JualBeliReksadana


Lanjut kultwit ke2 oleh sang financial planner profesional @mrshananto di #FinClic nya yg biasa digunain tuk berbagi ilmu

Byk yg underestimate investasi bulanan di Reksadana. Krn returnnya kayanya gak signifikan skrg. Kebykan org maunya instan! #FinClic

Pdhl yg diperlukan adalah konsistensi menyisihkan. Kl dl taunya cm nabung, skrg proses sisihkan itu k RD spy lwn inflasi #FinClic

Di Buku "Untuk Indonesia Yg Kuat" gw jelasin detil ttg pentingnya menyisihkan » Bab3 Menabung Saja Tdk Cukup. Kita mampunya sdkit #FinClic

Kl mau nabung aja, biar aman, nabungnya harus gede bgt. 90% dr gaji, itu cara bokap gw dg tinggal 14jam jalan darat dr Makassar #FinClic

Kita "rajin" belanja n nongkrong2 paling2 bisa menyisihkan 10-30% dr gaji. Ditabung doang pasti gak cukup. Msk RD msh ada harapan #FinClic

Dg Investasi/bln di Reksadana (monthly regular at any price!) terbentuk nilai yg bertumbuh dlm jk pjg. Ini Konsep FinPlan #FinClic

Ngomongin BisnisPropertiSahamEmas, org excited. Kl gw blgin suami gw umur33 pensiun dini krn udh investasi di RD 8thn, excited ga? #FinClic

Ngomongin Investasi/blnan di RD org gak excited krn gak merasakan "menang" nya. Pdhl itu u mencapai Tujuan. Peace of mind #FinClic

Suami gw dl kerja full time. Dia bukan tipe org yg brani ninggalin kerjaan tanpa kepastian penghslan u anak bininya. Tp bs disiapin #FinClic

Selama 8thn terakhir gw + suami Invest/bln untuk » Dana Darurat, Pendidikan, Pensiun, Liburan, DP Rmh. Semua di Reksadana #FinClic

Dlm 8thn terakhir, kami jg mengembangkan Bisnis, Properti, Surat Berharga » spy gak mengandalkan penghslan dari 1 sumber gaji suami #FinClic

Untuk pensiun 100%, target DanaPensiun kami 28M :p ya blm punya lah duit segitu. Tp pelan2 Aset Aktif + RD berkembang #FinClic

Mmg u gantikan penghslan suami yg posisi nya udh tinggi, hrs dari 2 Bisnis + 1 Properti. Tp RD yg terkumpul meyakinkan dia u quit #FinClic

Gw, gak wajib nafkahi keluarga. Suami gw gak bs begitu. Kl dia quit & gaji gak jelas, dia mikirin gw+anak. Wkt mau quit ngitung! #FinClic

Waktu kami ngitung itu, lega bgt liat brp yg berhasil kami "selamatkan" dari diri sendiri dlm 8thn dan TUMBUH di RD #FinClic

Portofolio gw gedenya di Bisnis bukan RD, hampir 70% total Aset. Tp wkt periksa di RD siap Darurat & Pendidikan rasanya tenang bgt #FinClic

Mau byk duit itu ada di Bisnis! Returnnya gak terbantahkan kl sukses ;) tp punya Bisnis gak punya Dana Pendidikan? #FinClic

Wkt mau quit, ini yg terjadi: Fasilitas kantor apa yg hrs diganti? AsKes & Mobil. Ehem begitu resign gw hamil, jd DanaMelahirkan jg #FinClic

Wkt mau quit, ini yg terjadi: Dana Pendidikan anak2 gmn? Cicilan KPR gmn? Biaya hidup gmn? #FinClic

Jadi, kami beli AsKes(drkantorgwdpt), AsJi (u gw, sblmnya hanya u suami) & beli mbl 2nd cash spy gak ada +cicilan #FinClic

Kami jg periksa, brp min biayahidup tanpa gaji @dondihananto. Bisnis Properti sdh hslkan brp/bln u tutupi gaji yg hilang #FinClic

Yg bikin tenang... hsl invst/bln di RD selama 8thn ternyata jumlahnya cukup besar u DaPend anak2. Tinggal dimonitor aja #FinClic

Segitu dl. Gw udh sampe di lokasi acara bukpus + tarawih keluarga besar. Jgn underestimate Invest/bln di RD nya ya! #FinClic


Okeh segitu ilmu tuk hari ini
Happy investing
"Baca - Pahami - Praktekkan = Financial freedom"

Saturday, August 6, 2011

Nyantri ϑï KM.Umsini 6 - 9 Ramadhan 1432H

Jam 08.30 WIB 6 Ramadhan 1432 H - Ruangan Rapat Lt.3

Semua peserta dikumpulin ϑï ruangan rapat Lt.3
Pengarahan sebelum berangkat
Itinerary jadwal selama nyantri
Penjelasan ttg pulau penyengat
Penjelasan ttg KM.Umsini
Dan info yg kudapat dr pa Cipto "salah satu panitia"
Peserta kali ini sebanyak 75org
Oh ya katanya nyantri kali ini cocok tuk yg "BARU"
Baru akan menikah
Baru menikah
Baru menikah 25 taon
Baru menikah 50 taon
Hooo tema yang menarikkk

Trus habis tuh pembagian name taq en perkenalan dgn orang2 baznas. Liat penampakan name taq nya yuks

Friday, August 5, 2011

Aku dan Kamu

Dapet broadcast ϑï ввм dr temen

~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kamu enggan hanya untuk menganti popok anakmu ketika dia terbangun malam hari, sedangkan selama sembilan bulan aku harus membawa nya diperut ku.
~Jangan jadikan aku istrimu, jika nanti kita tidak bisa berbagi baik suka & sedih dan kamu lebih memilih teman perempuan lain untuk bercerita. aku hanya ingin berbagi dan aku bukan hanya teman tidur mu yang tidak bisa diajak bercerita sebagai seorang sahabat.
~Jangan jadikan aku istri mu, jika nanti kamu langsung tertidur setelah kita selesai bercinta.kamu harus tau aku menikmati kebersamaan denganmu.
~Jangan jadikan aku istri mu, jika dengan alasan sudah tidak ada kecocokan kamu memutuskan bercerai/berpisah padaku.
~Jangan jadikan aku isrtimu, jika nanti kamu memilih tamparan dan pukulan untuk memperingati kesalahan ku.sedangkan aku tidak tuli dan masih bisa mendengarkan kata katamu yg lembut tapi berwibawa.
~Jangan jadikan aku istrimu, jika setelah seharian bekerja kamu tidak segera pulang dan memilih bertemu teman teman mu.
~Jangan pilih aku sebagai istrimu, jika nanti kamu malu membawaku kepesta temen temenmu&memperkenalkan aku sebagai istrimu. Takkan kubiarkan kamu biarkan aku sebagai pajangan dirumah sedangkan kamu lebih memilih berpergian dengan temen temanmu. Bagiku pasangan bukan sebuah trofi atau pajangan
~Jangan Pilih aku jadi istrimu, jika nanti kamu berpikir akan mencari peganti ketika tubuhku tak selangsing sekarang.kamu tentunya tau kalau kamu juga ikut andil besar dengan melar nya tubuh ku.
~Jangan Buru Buru Menjadikan ku Sebagai IstriMu, Jika saat ini kamu masih belum bisa menerima Kekurangan & Kelebihanku. Sedang seiring waktu kekurangan bukan semakin tipis tapi semakin NYATA!

Perhitungan Zakat

Zakat Bagi Yang Berpenghasilan Pas-pasan
(Link artikel DISINI)

Tanya: Kalau penghasilan saya setiap bulannya hanya cukup buat makan, sedangkan anak saya 3, gimana perhitungan zakatnya sedangkan tabungan saya tak punya. Apakah saya wajib keluarin zakat 2,5 persen sebagaimana lazimnya tiap tahun berzakat. (Teguh Setiawan - Jakarta)

Jawab: Salah satu syarat zakat mal atau zakat harta adalah nisab. Nisab adalah ukuran atau batas terendah yang telah ditetapkan dalam syariat Islam. Orang yang hartanya telah mencapai atau melebihi nisab wajib mengeluarkan zakat dengan dasar firman Allah:

"Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: ‘Yang lebih dari keperluan.’ Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berpikir." (QS Al Baqarah: 219).

Harta yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah yang telah melebihi kebutuhan. Untuk mengukurnya, Islam telah menentukan nishab zakat pada harta seseorang.

Syarat-syarat nisab: 1. Harta yang akan dizakati di luar kebutuhan yang harus dipenuhi, seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan alat yang dipergunakan untuk mata pencaharian. 2. Harta yang akan dizakati telah berjalan selama satu tahun (haul) terhitung dari hari kepemilikan nisab berdasarkan hadis Rasulullah SAW, "Tidak ada zakat atas harta, kecuali yang telah melampaui satu haul (satu tahun)." (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al AlBani).

Nisab zakat penghasilan ada dua jenis. Pertama, zakat penghasilan apabila ditunaikan per tahun maka wajib dikeluarkan zakatnya sebesar 2,5 persen apabila telah mencapai nisab (85 gram emas) dari total penghasilan bersih yang diterima setelah dikurangi total utang dan kewajiban. Jika asumsi emas per gram Rp 400.000, maka nisab zakat harta adalah 85 x Rp 400.000 = Rp 38.250.000 per tahun. Apabila penghasilan Ibu dikurangi total utang dan kewajiban mencapai Rp 38.250.000, maka Ibu wajib berzakat.

Kedua, apabila zakat penghasilan ditunaikan setiap bulan, maka zakatnya wajib dikeluarkan sebesar 2,5 persen apabila telah mencapai nisab (653 kilogram beras) dari total penghasilan bersih yang diterima setiap bulannya. Jika asumsi harga beras per kilogram adalah Rp 8.000, maka nisab zakat penghasilan adalah 653 x Rp 8.000 = Rp 5.224.000 per bulan. Apabila penghasilan bersih per bulan Ibu mencapai Rp 5.224.000 per bulan, maka Ibu wajib berzakat.

Apabila penghasilan Ibu per bulan atau per tahun tidak mencapai nisab, Ibu tidak wajib mengeluarkan zakat penghasilan. Untuk mendapatkan keberkahan harta, Ibu dapat berinfak sesuai dengan kemampuan. Wallahua’lam.