Thursday, October 4, 2012

Curhatan Siang Bolong


Dari jam 08.00 - 12.00 hari ini, ada 3 cerita neh. Aku berbagi dulu deh sembari melewati waktu beristirahat.

1.       Nerima calon klien dari Padang, minta dibuatkan ilustrasi tuk asuransi tradisional term life Pro Active Plus 20 tahun plus rider waiver of premium dan Hospital Benefit Plus kelas kamar 500ribu dengan sistem cashless. Senang deh kalo nerima calon klien yang mengerti tentang asuransi term life ini apalagi di usianya yang masih muda 29 tahun karena artinya dia peduli terhadap jiwanya sendiri. Jadi selain kewajiban dari dirinya sendiri, dia gak melupakan hak untuk dirinya dengan memiliki Uang Pertanggungan yang dapat diwariskan kepada keluarga yang ditinggalkan apabila terjadi sesuatu pada dirinya (gak malah mewariskan ketidakmampuan finansial bagi keluarga yang ditinggalkan). Tapi bukan berarti dia juga mendoakan dirinya berumur pendek looohhh. Malah didoain oleh seluruh agen mpe direktur manulife (bahkan ga cuma Manulife seIndonesia ajiah) agar si klien berumur panjang so manulife gak perlu mengeluarkan UP nya itu (hahahhah it's a joke). Seepp moga closing deh heheheh aamiin.

2.        Nerima calon klien via email yang bertanya produk asuransi tradisional jenis endowment Golden Protector. Waahhh kadang ada perasaan hepi loh klo tiba - tiba ada email masuk tuk menanyakan produk. Karena saya mengganggap berarti orang tersebut telah memikirkan apa yang dapat diberikan untuk dirinya sendiri walo awalnya saya hanya membantu lewat tulisan - tulisan di web ini. Seeppp moga closing juga deh yang ini hehehhe aamiin.

3.     BBM sama teman kuliah dulu, trus kuselipin kata2 jualan. Eeeehhhh ternyata tmnkuw itu udah lebih ahli dalam investasi karena udah langsung terjun ke Reksadana. Wow itu KEWREN buanget!. Tetapi bgitu kutanya gimana dengan asuransi jiwa nya dan dia menjawab tidak memerlukan asuransi jiwa. Deg! rasanya jantungku kayak dicabut. Akhirnya kujelaskan tentang produk asuransi jiwa term life Pro Active Plus yang khusus untuk proteksi (karena dia udah paham tentang reksadana, tentunya Unitlink bukan produk yang tepat dijelaskan kepada dia) dan dia mengganggap buang - buang uang untuk ikutan asuransi jiwa itu. Selain beranggapan bgitu, dia mengganggap alasan kita selalu solat dan berdoa kan minta dipanjangkan umur, jadi dengan ikutan asuransi jiwa tersebut bukannya dia jadi mendoakan suaminya berumur pendek, nauzubillah minzalik. Dan selanjutnya dia bilang gini: uang segitu (uang premi) buat proteksi jiwa suami yng belum tentu kapan, sementara saat ini dengan uang itu dia bisa kasih secara langsung buat memperbaiki kehidupan pembantunya secara langsung dan dia anggap itung - itung nolong sesama kan lebih bermanfaat. Hhhhmmmm sebenarnya agak belum trima seh.. Karena kan sumber dia untuk nolong sesama yah dari penghasilan suaminya itu, trus uang tuk dia reksadana yang katanya tuk anak2nya en pensiunnya itu yah dari penghasilan suaminya, nah trus jika suatu saat si suami meninggal di dalam masa produktif gimana? Walaupun temenkuw itu bekerja juga, tetapi apakah penghasilannya seorang diri (yang tadinya joint income) bisa mencukupi penghasilan yang diterima keluarga seperti sebelumnya? Ato harus menjebol reksadana - reksadana nya yang sudah dipersiapkan tuk anak - anaknya sehingga tujuan awal gak tercapai? Jangan deh terlalu berpikiran jauh meninggal, pikirkan ajiah apabila saat sedang aktif - aktifnya bekerja di masa produktif eh suaminya sakit mendadak yang menyebabkan ketidakmampuan total sehingga tidak dapat memberikan penghasilan bagi keluarganya lagi? Nah gimana dengan investasi untuk anak - anaknya? Gimana dengan investasi persiapan pensiunnya? Gimana dengan niatan menolong pembantunya tadi? Sapa yang akan membayar pengeluaran – pengeluaran rutin rumah tangganya perbulan? Naaahhhh biarkan asuransi yang berperan saat peristiwa ini! Disaat itulah, “mungkin” temenkuw itu akan berpikir kalau selama ini dia tidak buang - buang uang. Disinilah menurutku kita harus pandai memilih produk asuransi itu. Dengan Pro Active Plus yang minimal premi Rp 3.000.000/tahun, perusahaan asuransi akan menjamin kalau anda tidak akan mewarisi keluarga yang ditinggalkan ketidakmampuan finansial karena keluarga telah mengalami kehilangan secara emosional yang tidak akan dapat tergantikan dengan apapun. Menurut pandangankuw, inilah yang dinamakan dengan TRANSFER RESIKO. Daaannnn dengan penjelasan yang panjang lebar ini, tidak membuat temanku bergeming. Well itu sudah keputusannya. Human as a planner and Allah as a decision maker :). Semoga semua rencana - rencana kehidupan temankuw sejalan dengan keputusan yang Allah buat. Dan saya pun berdoa agar suamikuw berumur panjang agar kami dapat menikmati masa tua bersama - sama cucu dan cicit kami nantinya dalam keadaan sehat wal afiat walaupun asuransi jiwa keluaran Manulife kami miliki :)

Okeh ini cerita siangkuw hari ini? Apa ceritamu???? ^_^

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tambahan cerita sowre tuk hari ini :)

Jam 15:18 via BBM, Unit Managerkuw memuji akyu. Ni katanya:

Webnya bagus! 
Aku suka gaya tulisannya
Lebih Membumi. Karena posisi kamu adalah agen yang juga seorang perencana keuangan bagi keluarganya sendiri.
Keep good work!

Yihaaa,,, moga bisa menarik calon klien yang banyak deh aamiin...

No comments:

Post a Comment