Dari jam 08.00 - 12.00 hari ini, ada 3 cerita neh. Aku berbagi
dulu deh sembari melewati waktu beristirahat.
1. Nerima calon klien dari Padang, minta dibuatkan ilustrasi tuk
asuransi tradisional term life Pro Active Plus 20 tahun plus rider waiver of premium
dan Hospital Benefit Plus kelas kamar 500ribu dengan sistem cashless. Senang
deh kalo nerima calon klien yang mengerti tentang asuransi term life ini
apalagi di usianya yang masih muda 29 tahun karena artinya dia peduli terhadap
jiwanya sendiri. Jadi selain kewajiban dari dirinya sendiri, dia gak melupakan
hak untuk dirinya dengan memiliki Uang Pertanggungan yang dapat diwariskan
kepada keluarga yang ditinggalkan apabila terjadi sesuatu pada dirinya (gak
malah mewariskan ketidakmampuan finansial bagi keluarga yang ditinggalkan).
Tapi bukan berarti dia juga mendoakan dirinya berumur pendek looohhh. Malah
didoain oleh seluruh agen mpe direktur manulife (bahkan ga cuma Manulife
seIndonesia ajiah) agar si klien berumur panjang so manulife gak perlu mengeluarkan
UP nya itu (hahahhah it's a joke). Seepp moga closing deh heheheh aamiin.
2. Nerima calon klien via email yang bertanya produk asuransi
tradisional jenis endowment Golden Protector. Waahhh kadang ada perasaan hepi
loh klo tiba - tiba ada email masuk tuk menanyakan produk. Karena saya
mengganggap berarti orang tersebut telah memikirkan apa yang dapat diberikan
untuk dirinya sendiri walo awalnya saya hanya membantu lewat tulisan - tulisan
di web ini. Seeppp moga closing juga deh yang ini hehehhe aamiin.
3. BBM sama teman kuliah dulu, trus kuselipin kata2 jualan. Eeeehhhh
ternyata tmnkuw itu udah lebih ahli dalam investasi karena udah langsung terjun
ke Reksadana. Wow itu KEWREN buanget!. Tetapi bgitu kutanya gimana dengan asuransi jiwa nya dan dia
menjawab tidak memerlukan asuransi jiwa. Deg! rasanya jantungku kayak dicabut.
Akhirnya kujelaskan tentang produk asuransi jiwa term life Pro Active Plus yang
khusus untuk proteksi (karena dia udah paham tentang reksadana, tentunya
Unitlink bukan produk yang tepat dijelaskan kepada dia) dan dia mengganggap buang
- buang uang untuk ikutan asuransi jiwa itu. Selain beranggapan bgitu, dia
mengganggap alasan kita selalu solat dan berdoa kan minta dipanjangkan umur,
jadi dengan ikutan asuransi jiwa tersebut bukannya dia jadi mendoakan suaminya
berumur pendek, nauzubillah minzalik. Dan selanjutnya dia bilang gini:
uang segitu (uang premi) buat proteksi jiwa suami yng belum tentu kapan,
sementara saat ini dengan uang itu dia bisa kasih secara langsung buat
memperbaiki kehidupan pembantunya secara langsung dan dia anggap itung - itung nolong
sesama kan lebih bermanfaat. Hhhhmmmm sebenarnya agak belum trima seh..
Karena kan sumber dia untuk nolong sesama yah dari penghasilan suaminya itu,
trus uang tuk dia reksadana yang katanya tuk anak2nya en pensiunnya itu yah
dari penghasilan suaminya, nah trus jika suatu saat si suami meninggal di dalam
masa produktif gimana? Walaupun temenkuw itu bekerja juga, tetapi apakah penghasilannya
seorang diri (yang tadinya joint income) bisa mencukupi penghasilan yang diterima
keluarga seperti sebelumnya? Ato harus menjebol reksadana - reksadana nya yang
sudah dipersiapkan tuk anak - anaknya sehingga tujuan awal gak tercapai? Jangan
deh terlalu berpikiran jauh meninggal, pikirkan ajiah apabila saat sedang aktif
- aktifnya bekerja di masa produktif eh suaminya sakit mendadak yang menyebabkan
ketidakmampuan total sehingga tidak dapat memberikan penghasilan bagi
keluarganya lagi? Nah gimana dengan investasi untuk anak - anaknya? Gimana
dengan investasi persiapan pensiunnya? Gimana dengan niatan menolong
pembantunya tadi? Sapa yang akan membayar pengeluaran – pengeluaran rutin rumah
tangganya perbulan? Naaahhhh biarkan asuransi yang berperan saat peristiwa
ini! Disaat itulah, “mungkin” temenkuw itu akan berpikir kalau selama ini dia
tidak buang - buang uang. Disinilah menurutku kita harus pandai memilih produk
asuransi itu. Dengan Pro Active Plus yang minimal premi Rp 3.000.000/tahun,
perusahaan asuransi akan menjamin kalau anda tidak akan mewarisi keluarga yang
ditinggalkan ketidakmampuan finansial karena keluarga telah mengalami
kehilangan secara emosional yang tidak akan dapat tergantikan dengan apapun.
Menurut pandangankuw, inilah yang dinamakan dengan TRANSFER RESIKO. Daaannnn dengan penjelasan yang panjang lebar ini, tidak membuat temanku
bergeming. Well itu sudah keputusannya. Human as a planner and Allah as a
decision maker :). Semoga semua rencana - rencana kehidupan temankuw sejalan
dengan keputusan yang Allah buat. Dan saya pun berdoa agar suamikuw berumur
panjang agar kami dapat menikmati masa tua bersama - sama cucu dan cicit kami
nantinya dalam keadaan sehat wal afiat walaupun asuransi jiwa keluaran Manulife
kami miliki :)
Okeh ini cerita siangkuw hari ini? Apa ceritamu???? ^_^
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tambahan cerita sowre tuk hari ini :)
Jam 15:18 via BBM, Unit Managerkuw memuji akyu. Ni katanya:
Webnya bagus!
Aku suka gaya tulisannya
Lebih Membumi. Karena posisi kamu adalah agen yang juga seorang perencana keuangan bagi keluarganya sendiri.
Keep good work!
Yihaaa,,, moga bisa menarik calon klien yang banyak deh aamiin...
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tambahan cerita sowre tuk hari ini :)
Jam 15:18 via BBM, Unit Managerkuw memuji akyu. Ni katanya:
Webnya bagus!
Aku suka gaya tulisannya
Lebih Membumi. Karena posisi kamu adalah agen yang juga seorang perencana keuangan bagi keluarganya sendiri.
Keep good work!
Yihaaa,,, moga bisa menarik calon klien yang banyak deh aamiin...
No comments:
Post a Comment